Pemakaian tehnologi info telah merayap ke-hampir semua posisi kehidupan. Tidak kecuali dunia politik. Di beberapa negara maju pemakaian tehnologi untuk mengkomunikasikan keberadaan pribadi, organisasi, atau partai pada khalayak bukan barang baru (baca, E-politic). Hal sama belum berlangsung di Indonesia. Tidak hanya akses tehnologi yang masih hanya terbatas, diskursus mengenai E-Politic termasuk baru. Tetapi, seperti kata Prof, Sudino, dalam kata pengantar buku ini, “cepat atau lamban skema kampanye online pasti masuk di negeri kita”. Jasa kampanye online bisa menjadi solusi untuk kamu. Berikut yang dilirik oleh ke-2 penulis buku ini. Penulisnya ajak beberapa golongan khusnya parpol, politikus, pegiat IT, serta beberapa profesional untuk mengerti jika tehnologi adalah satu media yang benar-benar hebat, bila ada di tangan-tangan yang pas. Terhitung untuk kebutuhan politik. Karya dari akademisi Kampus Bangka Belitung ini, digodok berdasar pengalaman pribadi penulis sesudah berpengalaman sebagaipraktisi IT. Dikomparasikan dengan dinamika politik yang berlangsung di lapangan. Diluar itu pengaturan buku ini sudah merujuk pada beberapa ide seperti E-Commerce, E-Businesss, E-Government serta beberapa ide lain yang telah terlebih dulu tenar di dunia IT. Keseluruhannya, ada banyak tehnik aplikatif yang dapat Kamu temui dalam buku ini. Salah satunya; taktik penggalangan massa lewat tehnologi info, setrategi penggalangan dana, analisis kemampuan massa, langkah membuat komunikasi yang efisien dengan audiens, mengaudit dan langkah melindungi sistem. Paling akhir, penulis memberi contoh praktik satu diantara kampanye online tersukses era ini, yaitu kampanye online Obama. Bahasa yang dipakai dalam buku ini tebilang simpel. Mungkin penulis hendakmenjelaskan isi bukunya pada semua golongan, terhitung pembaca yang belum melek tehnologi. Buat saya, buku ini bukanlah sebatas bacaan penambah wawasan. Karena didalamnya diterangkan dengan detail langkah menerapkan ‘kampanye online’ seperti yang ditujukan oleh ke-2 penulisnya. Sayang, pada Bab pertama buku ini, rincian penulisnya mengenai teori serta ide E-Politic benar-benar minim. Walau sebenarnya jadi satu analisis baru yang termasuk masih sepi, pembaca pasti benar-benar mengidamkan rujukan dan info dalam mengenai konsepsi inti itu. Lepas dari kekurangan kecil itu, buku ini benar-benar bagus untuk dibaca. Bukan sekedar buat golongan partai, politikus, profesional atau akademisi universitas. Dan juga warga umum yang sebatas ingin tahu atau punya niat mengeluti dunia politik di waktu depan.
0 Comments
Calon anggota legislatif (calon legislatif) dianjurkan lakukan kampanye dengan menjumpai langsung konstituennya. Langkah berikut dipandang lebih efisien, dibandingkan dengan kampanye di dunia maya atau sosial media (sosmed). “Caleg DPRD DKI harus terjun ke warga serta mengenalkan program-programnya. Itu lebih baik dibanding kampanye di sosmed,” tutur pengamat politik Jakarta Sugiyanto, Minggu (21/10). jasa kampanye online bisa menjadi solusi untuk kamu. Sugiyanto minta calon legislatif kurangi kampanye dengan menempatkan banner di sembarangan tempat. Sebab banner kampanye itu benar-benar menggangu keteraturan umum, dan mengotori keindahan kota. “Kalau juga ingin beriklan serta mempromokan dianya, beberapa calon legislatif semestinya memakai media sah yang sudah ditata dalam ketentuan kampanye. Tidak hanya kurangi masalah pada keteriban umum sebab tak perlu menempatkan banner, media sah dapat dibuktikan lebih efisien dalam menggandeng suara konstituen,” tuturnya. Awalnya, Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY minta beberapa calon legislatif dari partainya tidak memercayakan pengenalan serta kampanye lewat sosial media pada Pileg serta Pemilihan presiden 2019. “Di masa kekinian ini, banyak memakai sosmed tetapi tidak ada yang gantikan tatap muka,” kata AHYdi Kota Cilegon, Banten, Kamis, (18/10) kemarin. Ia juga beberapa taktik pada semua calon legislatif serta kader Demokrat di Banten untuk dapat memenangi Pileg serta Pemilihan presiden 2019. “Kehadiran saya di sini untuk memberi motivasi serta beberapa taktik untuk memenangi calon legislatif kita,” lanjut putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat, SBY, itu. Ia selanjutnya mengharap, usaha memenangi Pileg serta Pemilihan presiden 2019 dapat dicapai dengan optimal di Propinsi Banten. Agus mengharap beberapa kader Demokrat pun tidak terpecah serta sama-sama bertanding malah di internal partainya. “Semoga perjuangan enam tujuh bulan ke depan dapat kita lewati sebaik-baiknya. Proses Pemilu ini bisa dilewati secara baik, fair serta adil,” kata bekas calon Gubernur Jakarta itu. kampanye online bisa menjadi solusi untuk kamu. |
AuthorHello My Name is Shara Alexander Archives
August 2019
Categories |