1. Keunggulan serta Kekurangan Personal Selling Keunggulan dalam personal selling yakni : · Konfrontasi : ke-2 belah pihak dapat mengobservasi reaksi keduanya. · Mempererat : sangat mungkin munculnya beragam type hubungan di antara penjual serta konsumen · Respon : ada beragam alasandiantara ke-2 belah pihak · Efisien (penjualanya detil serta demosntrasi) · Pas tujuan · Diarahkan pada prospek yang berkwalitas · Pesan yang di sampaikan sesuai dengan kondisi konsumen · Bisa meminimalisir masalah dalam komunikasi · Ketentuan dapat dinegosiasikan · Cost bisa disesuaikan Kekurangan dalam personal selling yakni : · Pesan tidak berkelanjutan karna ketidaksamaan pengetahuan karyawan · Munculnya perseteruan tenaga penjual serta manajemen · Cost yang tinggi · Hasil yang rendah · Jangkauanya lebih rendah karna pasar tujuan yang luas · Punya potensi menyebabkan problem norma pada tenaga penjual 2. SALES PROMOTION Keunggulan - mempererat hubungan periode panjang dengan seseorang pengecer - sales promotion hasilkan respon penjualan yang lebih cepat serta lebih terarah dari pada iklan - pemakaian sales promotion itu untungkan karna mereka tidak dapat menandingi biaya periklanan besardari pemimpin pasar. - sales promotion sangat mungkin produsen untuk sesuaikan macam penawaran serta keinginan periode pendek. - sales promotion bisa mendorong customer untuk coba product baru (tambah baik daripada tidak berpindah dari product yang umum mereka pakai saat ini). - sales promotion menolong produsen menesuaikan program untuk beragam segmen customer. customer sendiri nikmati kenikmatan jadi pembelanja yang cerdik waktu mereka ambil keuntungan dari harga khusus. Kekurangan - sales promotion relatif tidak hasilkan konsumen baru berjangka panjang dalam pasar mapan karna mereka terlebih menarik customer yang suka pada transaksi cepat serta murah yang bertukar merk apabila ada seperti yang dikehendaki. - walau umumnya sales promotion tingkatkan angka penjualan, umumnya malah menyebabkan kerugian. - sales promotion umumnya kurang sangat mungkin untuk membujuk sebagian pemakai setia dari merk beda serta geser ke merk perusahaan. - sales promotion relatif semakin banyak dipakai oleh merk-merk yang lebih kecil serta lemah dari pada oleh merk-merk yang lebih kuat. - sales promoton bisa pula maengakibatkan customer bertukar produk 3. Direct Marketing untuk perusahaan Keunggulan : - Targeting, targeting adalah satu kiat untuk pilih, menyeleksi serta mencapai satu pasar. Dengan Direct Marketing diinginkan satu product/jasa bisa mencapai tujuan pasarnya - Biaya Effective, cost yang di keluarkan tambah lebih efisien mengingat penjualan yang dikerjakan yaitu penjualan yang berulang (repeat sales) dengan tujuan pasar yang cukup jelas - Flexibility : Direct marketing bisa dikerjakan lewat beragam type bentuk media. - Control & Accountability, dengan Direct Marketing juga akan gampang dihitung tanggapan yang keluar dari aktivitas marketing selain bisa memudahkan pembuatan biaya promosi. - Measures of effectiveness : Dengan direct media, masukan bisa didapat segera dari customer. - Opportunity to test, dengan Direct Marketing, aktivitas penelitian harga, promosi, serta pemilihan saat bisa dengan gampang dikerjakan. - Personalization : dengan memakai direct media pesan yang di sampaikan bisa dikustomisasi untuk customer yang dituju. - Consumer Database, database customer bisa dengan gampang dibuat dalam Direct Marketing hingga bisa dicapai penjualan yang berulang dari satu pelanggan. - Long Term Customers, peluang untuk membuat hubungan periode panjang dengan customer bisa dikerjakan lewat database customer yang telah ada. - Multi Functional, database customer bisa dipakai untuk buat profil customer, membagi customer dalam beragam segment, menyatukan info mengenai satu product/jasa serta bahkan juga mencari argumen seorang beli product/jasa atau tidak. Kekurangan : 1. Image Factors, Direct Marketing yang dikerjakan lewat pengiriman surat umpamanya, customer yang ditelepon setiap waktu maupun penawaran lewat sales bisa menyebabkan citra negatif dimata customer terlebih waktu customer memerlukan privasi atau tidak ingin diganggu. Peranan perusahaan dalam lihat waktu yang pas untuk customer adalah jalan keluar problem ini 2. Ketepatan, Tingkat ketepatan daftar yang dipakai untuk menunjuk tujuan market yang dituju kadang-kadang sangat rendah, karna daftar yang dipakai tidak cocok dengan tujuan market yang disasar oleh perusahaan. 3. Kontent Dukungan, untuk melakukan Direct Marketing dibutuhkan sarana serta fasilitas yang cukup ideal umpamanya sarana telepon online, SDM yang handal serta kuasai info satu product/jasa di mana perusahaan keluarkan cost yang cukup besar untuk sediakan sarana itu. 4. Rising costs : Makin lama harga-harga untuk iklan yang memakai media direct mail semakin mahal, hingga banyak yang berpindah memakai media internet 4. Keunggulan Merchandising And POP (Point Of Purchase) Keunggulan Merchandising And POP : - Memberi perhatian pada brand terlebih penawaran product untuk memperoleh nilai jual (point of sale). Kekurangan Merchandising And POP : - Perlawan eceran untuk memakai material POP - Penjual kerapkali lakukan kekeliruan dalam mempromosikan material POP. 5. Keunggulan serta kekurangan Public Relations Keunggulan : - Lebih terpercaya karna datang dari instansi resmi atau orang yang dikenal - Dapat membuat Susana yang dramatif Kekurangan : - Karna sumber info tidak dari internal, jadi susah dikendalikan perusahan
0 Comments
Ekonom Dradjad Wibowo menyebutkan 2017 ini banyak berita tentang penutupan gerai ritel, baik 7 Eleven (Sevel), Ramayana, Matahari, ataupun Hypermart. Banyak petinggi serta ekonom yang berasumsi remeh hal diatas. Mereka katakan penutupan itu jadi efek dari mengembangnya berbelanja on-line. Alur berbelanja customer saat ini menghadap ke on-line. " Saya setuju, berbelanja on-line memanglah berkembang cepat. Tapi salah kaprah bila dipandang kalau anjloknya ritel th. ini karna pesatnya berbelanja on-line, " tutur Dradjad, dalam info tertulis, Sabtu (16/9/2017). Kenapa? Di Amerika Serikat (AS) sebagai kiblat berbelanja on-line dunia saja, penjualan ritel tetaplah bagus. Pada 2016 umpamanya, berbelanja e-commerce di AS tumbuh 15, 6%, lebih tinggi dari perkembangan 2015 yang 14, 6%. Market share e-commerce pada penjualan ritel diluar otomotif serta bahan bakar minyak juga bertambah cepat dari 9, 5% (2014), 10, 5% (2015) serta 11, 7% (2016). Nyatanya pesatnya berbelanja on-line itu sekalipun tidak mengakibatkan kerusakan penjualan ritel. Pada 2016 penjualan ritel AS tumbuh 3, 3%, angka yang tinggi untuk AS. Di 2017 ini pertumbuhannya relatif sekitar 3, 5-4, 0%. Mengingat sekitaran 2/3 dari perekonomian AS bergantung pada berbelanja mengkonsumsi rumah tangga, kemampuan ritel diatas bertindak krusial pada kuatnya perkembangan ekonomi AS. Di Inggris juga fenomenanya serupa. Walau diwarnai kegaduhan referendum Brexit 23 Juni 2016, penjualan ritel Inggris tetaplah tumbuh tinggi (untuk ukuran Inggris), yakni 2%, sama juga dengan 2015. Th. ini, karna ketidakpastian negosiasi Brexit, perkembangan itu mungkin saja turun ke 1, 6%. Lalu, berapakah perkembangan penjualan on-line di Inggris th. 2016? Nyaris 16%! Indonesia memanglah mencatat perkembangan berbelanja on-line teratas didunia, rata-rata sekitaran 37% per th. mulai sejak 2013. Tapi ini karna pangsa berbelanja on-line di Indonesia masih tetap begitu kecil. Pada 2016, pangsa itu baru sekitaran 2, 2% dari penjualan ritel. Kenyataan-fakta diatas menunjukkan, perubahan cepat berbelanja on-line tidak automatis mengakibatkan kerusakan penjualan ritel. Di AS serta Inggris, penjualan ritel tumbuh kurang lebih sama dengan laju perkembangan ekonominya. Karenanya, menurut Dradjad, salah kaprah segera menuding berbelanja on-line jadi penyebabnya anjloknya perkembangan penjualan ritel. Terlebih, data Indonesia berikan deskripsi yang mencemaskan. Pada th. 2015, penjualan ritel tumbuh 8%, jauh diatas perkembangan ekonomi sebesar 4, 88%. Pada 2016, penjualan ritel tumbuh 9%, bebrapa sekali lagi jauh diatas perkembangan ekonomi yang 5, 02%. Semester pertama 2017 ini, data AC Nielsen mengatakan penjualan ritel cuma tumbuh 3, 7%. Ini dibawah perkembangan ekonomi yang mungkin saja 5% lebih. " Jadi, sumber problemnya bukanlah pada berbelanja on-line, tapi ada aspek beda yang lebih fundamental, " kata Dradjad, yang Lektor Kepala Perbanas Institute ini. Dradjad mengira, customer kelas menengah atas memanglah menahan belanjanya th. ini. Ia seringkali mendengar mengenai hal semacam ini dari customer yang aktor usaha menengah atas di Jakarta. Mereka tidak nyaman serta menanti, bagaimana pemerintah juga akan mewujudkan ancaman yang menakutkan mereka berkaitan amnesti pajak, kartu credit serta dibukanya rekening bank. " Ini baru satu sangkaan. Mungkin saja saja ada aspek beda, seperti pelemahan penjualan di sebagian bidang, " papar Dradjad. |
AuthorHello My Name is Shara Alexander Archives
August 2019
Categories |