Menurut teori yang dikemukakan oleh Henrich (1931) kalau kecelakaan kerja berlangsung karena ada unsafe act dan unsafe condition. Unsafe act atau aksi tak aman mengacu pada aksi atau tingkah laku dari manusia atau pekerja. Tingkah laku tak aman dari pekerja begitu di pengaruhi oleh aspek pribadi dari pekerja itu sendri. Menurut Ramsey, terdapat banyak aspek pribadi yang memengaruhi terjadinya kecelakaan akibatnya karena unsafe act itu. Tersebut akan diterangkan dengan cara ringkas beberapa aspek pribadi yang memengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. 1. Penilaian pada bahaya Aspek yang pertama yaitu kekuatan dari pekerja untuk mencermati ada tidaknya bahaya ditempat mereka lakukan pekerjaan. Tak semuanya pekerja mempunyai kekuatan untuk tahu ada bahaya di ruang kerja mereka. Kekuatan untuk mencermati bahaya itu begitu bergantung dari pengetahuan atau pengalaman pekerja pada ruang atau sistem kerja yang mereka kerjakan. Biasanya pekerja baru yang belum memperoleh training atau pengalaman yang cukup akan tidak dapat mencermati atau mengidentifikasi bahaya dari pekerjaan yang akan mereka kerjakan. Ketidak dapatan pekerja dalam mencermati atau mengidentifikasi bahaya di tempat kerja adalah aspek yang bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. oleh sebab itu selalu menggunakan APD lengkap sebelum belajar, minimal gunakan seragam, sepatu safety dan helm. 2. Pengenalan pada bahaya Sesudah pekerja dapat mencermati atau mengidentifikasi ada potensi bahaya di tempat kerja mereka, maka setelah itu mereka mesti mengetahui bahaya itu. Banyak pekerja yang dapat mengidentifikasi bahaya di tempat kerja mereka, walau demikian tak dapat mengetahui jenis bahaya yang bisa berlangsung. Sebagai contoh simpel, diarea kerja ada solven atau bahan kimia pelarut, pada label ada lambang hazards (toxic) dan nama bahan kimia itu. Dari lambang hazard nyaris di pastikan kalau semuanya pekerja bisa mencermati kalau bahan kimia itu beresiko. Tetapi tak semuanya pekerja bisa mengetahui jenis bahaya dikisahkan oleh lambang hazard itu. Mungkin saja sebagian dari pekerja mengetahui jenis hazard yang ada pada umumnya, umpamanya beracun, tetapi dengan cara detail mereka mungkin saja tak tahu dampak toksin dan jalur masuk toksin berbahan kimia itu. Dalam soal ini pekerja butuh memperoleh training yang cukup untuk mengetahui jenis bahaya di tempat kerja mereka semasing. Ketidak dapatan pekerja dalam mengetahui jenis bahaya yang mereka hadapi akan menyebabkan kecelakaan yang lebih fatal. 3. Ketentuan untuk menghindar Walau pekerja telah bisa mencermati dan mengetahui bahaya, kecelakan masihlah dapat berlangsung jika pekerja tak memutuskan yang pas untuk menghindar terjadinya kecelakaan. Kekuatan untuk memutuskan yang pas untuk hindari terjadinya kecelakaan begitu di pengaruhi oleh culture, iklim dan tingkah laku keselamatan kerja. Jika budaya, iklim dan tingkah laku keselamatan yang berkembang di dalam organisasi adalah budaya, iklim dan tingkah laku berisiko maka pekerja akan cendrung untuk mengambil resiko daripada hindari resiko. Terlebih mereka telah lakukan pekerjaan itu berkali-kali dan tak pernah berlangsung kecelakaan atau ada perasaan macho, takut disebutkan banci dan lain sebagainya yang bisa mengakibatkan pekerja memutuskan tidak untuk hindari potensi bahaya yang bisa berlangsung. Kesadaran akan besarnya kerugian yang bisa diakibatkan dari bahaya yang ada akan begitu memastikan ketentuan yang di ambil. 4. Kekuatan menghindar Aspek yang paling akhir yang punya pengaruh pada terjadinya kecelakaan yaitu kekuatan untuk hindari dari bahaya yang telah diidentifikasi, dikenali dan ditetapkan untuk dijauhi. Pekerja mungkin telah mengambil keputusan untuk menghindar dari potensi kecelakaan yang dapat berlangsung, tetapi kecelakaan akan dapat dijauhi jika pekerja itu dapat hindari bahaya atau resiko itu dengan pas, tahu cara hindari bahaya atau tahu cara lakukan pekerjaan dengan aman. Kekuatan menghindar akan tampak dari tingkah laku yang aman dari pekerja itu dalam lakukan pekerjaannya. Kekuatan yang diperlukan yaitu kekuatan dengan cara fisik untuk hindari bahaya dan kekuatan dengan cara skill untuk hindari bahaya. Ke-2 kekuatan itu mesti dipunyai pekerja supaya bisa hindari bahaya yang ada diarea kerja mereka. Hindari bahaya sebelumnya berlangsung kecelakaan dengan berprilaku aman dalam bekerja dan hindari bahaya ketika berlangsung kecelakaan dengan tahu cara perlakuan bahaya atau kondisi darurat. Ke empat beberapa aspek pribadi yang punya pengaruh pada terjadinya kecelakaan itu dapat diperbaiki lewat cara memberi kursus dan edukasi pada pekerja, hingga beberapa pekerja dapat mengidentifikasi bahaya, mengetahui bahaya, memutuskan yang pas untuk hindari bahaya dan dapat hindari bahaya itu lewat cara berperilaku aman dalam pekerjaan mereka.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorHello My Name is Shara Alexander Archives
August 2019
Categories |